Oleh : Nawira Hamisi – Maluku Utara
Sholawat dari asal kata الصلاة, الصلاة itu artinya الدعاء dan bentuk jamaknya الصلوات. Sholawat merupakan bukti cinta dan pengagungan kita kepada Nabi Muhammad SAW serta dzikir dan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, sehingga disaat kita bersholawat bisa membuat jiwa menjadi tenang dan tentram.
Bersholawat dimanapun dan dalam keadaan apapun akan diterima oleh Allah SWT, sholawat merupakan amalan yang paling mudah diterima oleh Allah SWT, bersholawat juga dapat membersihkan noda-noda hitam dalam qolbu manusia sehingga disaat kita selalu istiqomah dalam bersholawat maka jiwa dan hati kita akan merasa tenang dan tentram.
Membaca sholawat atau bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu amalan yang diperintah oleh Allah SAW. Terdapat dalam QS. Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (Q.S Al- Ahzab : 56).
Dari panggalan ayat tersebut sudah kita ketahui bahwa Allah memanggil orang yang beriman kepadanya, orang yang percaya kepadanya untuk senantiasa bersholawat kepada kekasiNya Nabiyullah Muhammad SAW, jika kita merasa kita mempunyai iman maka marilah kita bershalawat kepada Nabi SAW. Bershalawat juga merupakan sarana untuk dikabulkannya doa, kita dianjurkan bershalawat terlebih dahulu sebelum bermunajat kepada Allah SWT.
سمعَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ رجلًا يَدعو في صلاتِهِ لم يُمجِّدِ اللَّهَ تعالى ولم يُصلِّ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ عجِلَ هذا ثمَّ دعاهُ فقالَ لَهُ أو لغيرِهِ إذا صلَّى أحدُكُم فليَبدَأ بتَمجيدِ ربِّهِ جلَّ وعزَّ والثَّناءِ علَيهِ ثمَّ يصلِّي علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ يَدعو بَعدُ بما شاءَ”
Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Dalam membaca shalawat kita harus memperhatikan adab-adabnya yaitu dengan niat ikhlas, tanpa pamrih, dan rasa mahabbah kepada Nabi SAW. Sholawat memiliki esensi mendalam dikehidupan umat islam, barang siapa yang membacanya penuh dengan keikhlasan maka akan diberikan pahala yang berlimpah. Akan tetapi orang yang tidak bershalawat dianggap orang yang paling kikir.”Dari Abdullah bin Ali bin Husain bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda: orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut disampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.”( HR.At-Tirmidzi).Maka orang yang paling pelit menurut Nabi Muhammad SAW adalah orang yang tidak mau membaca shalawat kepadanya ketika nama beliau disebut. Oleh karena itu marilah kita bershalawat, karena shalawat memiliki manfaat khusus dalam setiap pembacanya dan pembacanya akan merasakan ketenangan jiwa dan kedamaian hati.