oleh : Fajar Muttaqien
Daar el Huffadz – Dalam upaya menangkal adanya faham virus liberalisme masuk kedalan dunia pendidikan Pesantren perlu adanya usaha yang sangat serius, karena ini adalah sebuah penyakit yang sengaja ditularkan kepada umat muslim supaya jauh dari Agama dan rela menjadi budak bangsa barat.
Kemudia yang dimaksud dengan Pesantren liberal adalah sebuah pesantren yang mana di dalamnya menerapkan sebuah prinsip dan juga etika cara berfikir yang kerjakan oleh kalangan yang mengatas namakan diri liberal. Dan sebuah Pesantren liberal tidak bisa dinilai dari segi fisik, kurikulum, maupun sistemnya. Tetapi kita bisa melihat dari segi cara berfikir yang dikembangakan di dalamnya oleh pendiri, pengajar, dan para santrinya.

Cara berfikir liberal yang dikembangkan di sebuah pesantren liberal antara lain, tentang kebebasan berfikir, toleransi agama yang kebablasan dan tidak masuk di akal, kesetaraan gender, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, feminisme, sekulerisme, kesediaan menerima santri dari berbagai agama dan kepercayaan, pluralisme, multikulturalisme, dan demokrasi.
Akan tetapi menurut kalangan liberal itu sendiri, mereka juga mempunyai prinsip-prinsip etis dan metodis dalam berfikir, ditambah lagi target yang mereka incar bukanlah hanya santri saja tapi melainkan juga para ustadz bahkan kyai.

Maka dari itu selayaknya sebuah pesantren agar selalu memegang teguh terhadap Al Qur’an dan As Sunnah supaya terhindar dari faham-faham liberalisme yang nantinya akan menghancurkan keutuhan dan keimanan ummat muslim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.