Oleh : Arina khoiro Salma – Bumijawa

“Ziyadah itu merupakan tanda cinta dan murojaah adalah bukti kesetiaan maka tiada cinta yang akan bertahan tanpa kesetiaan”

Perlu kita ketahui bahwa banyak orang yang sudah keliru dalam pemikirannya tentang menghafal. Mungkin ada sebagian mereka yang bertahan dan ada pula yang putus di tengah jalan, mereka berfikir bahwa menghafal untuk khatam atau untuk selesai 30 juz tapi sebenarnya hakikat menghafal itu sendiri adalah untuk mencari cinta sang Rabbi. Dalam kehidupan sehari hari saya sering menjumpai seseorang dengan pertanyaan bagaimana sih cara cepat menghafal? Tanpa mereka tahu bahwa bukan seberapa cepat ia menghafal tapi seberapa lama hafalan itu bisa bertahan. Karna sakit penghafal quran yang sesungguhnya adalah ketika murojaah serasa seperti ziyadah ulang nauudzubillahi min dzalik

Maka dari itu perlu kita tanamkan dalam diri kita bahwa seberapa pentingnya murojaah ketimbang ziyadah karna pasti 80% orang sanggup atau semangat untuk ziyadah dan ia malas untuk mengulangnya padahal hukum yang wajib itu sendiri terletak pada murojaahnya.

Hafalan itu layaknya kekasih, saat kau berkali kali gagal membuktikan kesetiaannya, sesekali ia akan mengambil jarak darimu, bukan hendak pergi meninggalkan tapi hendak melihat sejauh mana perjuanganmu mengejarnya kembali, maka kembalilah kepada hafalanmu buktikan kau benar benar cinta tapi, meski bagaimanapun kau sudah terlanjur mengabaikannya jadi jangan terlalu berexpetasi tinggi bahwa ia akan cepat mengenalmu, karna ia butuh waktu untuk saling mengenal kembali, karna itu perbanyak bertemu buktikan lagi cintamu dan berjanjilah untuk tidak meninggalkanya lagi apapun yang terjadi.

Karna bagaimanapun dalam hal ini sangat amat disayangkan bahwa saat mengulang ulang hafalan kita selalu saja menuntut hafalan harus kuat dan mutqin sampai lupa bahwa nikmat berinteraksi dengan Al-Qur’an itu jauh lebih besar daripada MUTQIN itu sendiri karna mutqin adalah bonus hadiah dari Allah jika Allah belum memberikan, kita tak berhak memaksa tugas kita hanyalah memastikan kebersamaan dengan Al-Qur’an, biarkan Allah yang menentukan kapan mutqin itu layak dihadiahkan kepada kita

Tak perlu protes Allah lebih tau kapan pelangi harus muncul, kapan ulat menjadi kupu kupu pun juga kapan hafalanmu layak lancar. Terus kalo udah lancar mau apa? Mau udahan? Nauudzubillahi mindzalik

Tidak hanya menjaga kita juga perlu mengamalkanya dalam sehari hari karna sahabat rosul pun dahulu ketika menghafal mereka tidak akan menambah hafalanya ketika 10 ayat yang baru mereka hafal belum mereka amalkan maa sya Allah semoga kita dapat mencontoh dari para sahabat sahabat nabi.

Bersyukurlah kalian para penghafal Qur’an karna kalian merupakan pilihan Allah SWT tapi walaupun kalian pilihaNya jangan bangga terlebih dahulu karna ada tiga golongan yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur’an surah Fatir ayat 32:

ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ

Terjemah bahasa Indonesia: “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” [Q.S. Fatir: 32].

Lalu ada dimakah kalian dari tiga golongan tersebut?apakah dzolim terhadap diri sendiri dalam arti ia mengahafal tapi ia tak mau menjaga dan mengamalkan bahkan maksiat pun sudah biasa baginya atau golongan yang kedua pertengahan yang artinya amal baiknya seimbang dengan amal buruknya atau golongan yang terkahir yang paling dicintai Allah yaitu terlebih dahulu melakukan kebaikan atau amal baiknya lebih jauh banyak dari perbuatan jeleknya (terjaga dari hal hal maksiat)

Itulah sepercik pengetahuan saya mengenai penghafal Qur’an semoga kita bisa sama sama memperbaiki hafalan dan akhlak kita agar menjadi akhlak yang diharapkan Al-Qur’an itu sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.